Apasih yang ada pada benak kalian jika saya berkata KETULUSAN??
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa ketulusan itu dapat kita terapkan terhadap orang-orang disekitar kita saja terutama orang yang kita sayang. Hampir susah membedakan antara ketulusan dengan kebohongan. Saya pun sangat sulit membedakan antara keduanya. Jika dengan ketulusan kalian beranggap bahwa kalian akan selalu ada untuk orang yang kalian sayang, itu sama halnya dengan kalian menjanjikan kebohongan. Seperti kita tau, untuk selalu bisa berada disamping mereka itu sangat mustahil. Disisi lain kita juga mempunyai kehidupan yang tidak hanya menemaninya saja. Dari situlah saya sangat bingung dengan pengertian ketulusan itu sendiri.
Sepengetahuan saya, ketulusan itu ada bermacam-macam bentuknya. Misalnya, kita mencoba tulus menyayangi pasangan kita dengan selalu mengabulkan segala keinginannya, Namun disisi lain itu sangat bukan jati diri kamu. Kamu memang bukan Tuhan bisa mengabulkan segalanya. Tapi kenapa demi menunjukan ketulusan hati, kita harus menjadi bukan diri kita?? itu sama halnya mebohongi diri kita sendiri.
Ada lagi beberapa kasus yang perna saya temui ditetangga kehidupan. Diantaranya ada yang selalu berusaha memberikan ketulusan terhadap sebuah hubungan. Bisa juga didalam persahabatan. Sampai saat ini saya belum pernah menemukan sahabat dengan segala ketulusannya itu. Namun saya akui bahwa mereka selalu berusaha mengaagungkan ketulusan, meskipun mereka belum mengetahui apa arti ketulusan sesungguhnya. Mereka selalu bertingkah seakan-akan menjadi tempat dikala senang maupun duka. Yah, saya akui memang benar. Namun itu hanya sesaat jika kita masih baik dimata mereka. Dan sebaliknya jika kita sudah dipandang cacat sikap dimata mereka, maka teori ketulusan senang dan duka itupun lenyap terbawa aliran kata yang tak pantas dikeluarkan oleh mereka yang menjadi tempat curahan kita. Apakah pantas hal seperti ini menjadi tolak ukur ketulusan??
Namun menurut saya, untuk mencapai ketulusan itu sederhana. Karena sesungguhya ketulusan itu ada pada kenaturalan hidup. Kenaturalan yang menjadikan kita lebih nyaman dengan diri kita sendiri, bukan karena tuntutan demi memenuhi kriteria ketulusan. Karena dengan menjadikan sikap kita yang mengalir begitu adanya, saya yakin bahwa ketulusan itu akan nampak dengan sendirinya. Berbeda dengan ketulusan yang sengaja ditampakkan, itu lebih tepatnya suatu kebohongan dengan tujuan menyenangkan hati salah satu pihak saja.
Karena sering kali kita beranggapan bahwa orang yang sayang dan sangat dekat dengan kita, merekalah yang dapat mengerti kita. Namun ada kalanya kita berfikir tentang orang yang berada jauh dari pandangan dan pikiran kita. Ternyata merekalah yang lebih memahami adanya kita. Meskipun kita tidak pernah memandang mereka lebih dekat, tapi mereka bisa memandang kita dari jauh maupun dekat.
Orang-orang terdekat kita bahkan juga bisa menjadi salah satu orang yang menjauhi kita karena kekhilafan kita yang sedikit dibandingkan kebaikan kita untuk mereka. Kebaikan yang sudah ditanam perlahan lahan untuk menjadikan kesempurnaan suata hubungan, ternyata sangat mudah sekali dihilangkan karena hal sepele. Mungkin anggapan mereka ketika keburukan itu terlintas, apapun tentang kita menjadi aib yang buruk untuk selalu diingat.
Begitulah sebuah ketulusan yang hanya berdasarkan prinsip dan pikran. Ketulusan itu sederhana, hanya terdapat pada kenaturalan hidup kita. Dan perlu kalian ketahui bahwa KETULUSAN itu terdapat pada mereka yang dapat mengisi KEKURANGAN kita bukan KEKOSONGAN kita.
~semoga bermanfaat_@ryni29~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar