Read more: http://farhanshare.blogspot.com/2012/09/cara-agar-artikel-blog-tidak-bisa-di_1.html#ixzz2GIruIzbX Coretan Anak Siapa: Desember 2012

Sabtu, 22 Desember 2012

Hadiah Sederhana di Hari Ibu




        Hey... selamat hari minggu yah semua??
   
 Berhubung ini masih hangat-hangatnya memperingati hari Ibu. Kali ini saya akan berbagi sedikit     tentang coretan saya di hari Ibu kemarin.

      Ibu memang pahlawati terhebat sejagad raya dunia akhirat dah pokoknya. Kalian harus bersyukur loh masih mempunyai Ibu yang selalu menyayangi kalian. Yah, meskipun terkadang rasa kasih sayang mereka sedikit salah nyampeknya ke kita. Sering kali kita merasa tidak adil dengan perlakuan Ibu terhadap kita, namun itu salah satu aplikasi rasa sayang mereka. Jadi bagi kalian yang nantinya di perlakukan berbeda, coba kalian  tanamkan pikiran yang baik tentang Ibu. Dan jangan pernah sedikit pun mempunyai niatan untuk membenci seorang Ibu.
        
        Kalian semua harus bersyukur karena masih bisa mempunyai sosok Ibu, sedangkan aku?? cuma punya  Umi, hehe.
sebenarnya saya juga mempunyai beberapa Ibu sih, tapi di sekolah.:D
     
       Perlu kalian tau nih, Umi saya ini merupakan malaikat suci dari surga yang dikirim Tuhan untuk menyehatkan dan mempuyengkan pikiran saya. Terkadang memang Umi saya ini berkelakuan sangat aneh dan bikin gemes. Hal-hal seperti inilah yang membuat saya tidak bisa jauh dari sosok Umi. 
       
       Berbicara tentang hari Ibu yang kebetulan jatuh pada kemarin tanggal 22-12-12. Sebenarnya saya hampir lupa dengan tanggal istimewa ini, untung saja ada salah satu teman yang berkenan dengan sabar megingatkan saya kembali. Terima kasih untuk teman sekaligus kakak saya yang jauh disana. *usap ingus*
      
      Karena sudah mengetahui dengan pasti bahwa kemarin itu hari  Ibu, semalaman saya pun sudah menyusun beberapa rencana untuk memberi kejutan kepada Umi. Namun hasilnya N I H I L! saya tak mendapatkan ide apapun. -__-"
      Pagi harinya, dengan kondisi badan yang masih mengantuk saya terpaksa harus segera membantu Umi memasak. Dikarenakan tidak sekolah, seperti biasa setelah bangun tidur saya hanya mencuci muka dan menggosok gigi saja, tanpa disertai mandi.

     Sarapan pun sudah siap. Karena Abah dan Umi pagi itu harus kerumah sakit menjenguk saudara, tinggal-lah saya dan adek di meja makan.
      Dengan memasukkan butir per-butir nasi ke mulut imut saya, ada sedikit perbincangan dengan adek yang sudah kece dengan seragam sekolahnya. "eh dek, tau kan sekarang hari apa??" Tanyaku dengan sedikit menoleh ke arah adek yang berada tepat di sebelah kananku.
      "hari sabtu kan kak?" jawabnya enteng tanpa mempedulikan kehadiranku yang mulai mengkerutkan jidat.
      "ih, adeeeek!!! sekarang itu hari Ibu loh, masa gak tau sih?" ketusku greget.
      "oh itu, bilang dong kak. Iyah adek tau lah. Tadi bangun tidur adek udah ngucapin ke Umi kok." jawabnya dengan nada pamer menoleh kedepan muka ku.
      "wa wa, kamu kok udah duluan sih?? ah, gak kompak nih." dorongku pelan ke badan adek dengan lengan sebelah kananku, sehingga adek sedikit tergeser dari tempat duduknya.
      "yah, kakak kemarin gak bilang sih." kembalinya adek mengunyah makanannya.
     "eh eh, ini kan hari spesial ya?  ngasih sesuatu ke Umi yuk? bikin kejutan kecil-kecilan gitu lah. Gimana?" tawarku semangat.
     "kejutan?? kejutan apa kak? dilempar tepung sama telur gitu ya?? kayak kakak waktu ulang tahun kemarin." dengan wajah polos yang entah angin apa terlintas dipikirannya, sehingga mempunyai ide seperti itu. "waduh, yah enggak gitu juga kali DEEK.!" kali ini saya tidak dapat membendung rasa greget lagi, sehingga tarikan lembut tangan saya mendarat di telinga adek.
     "du duuuh, iya ya ampun kak ampuun." di elusnya telinga yang nampak merah itu. "yah, terserah kakak aja lah. aku mau berangkat dulu." diteguknya segelas air meneral dan mencangklung tas ransel yang memang sudah berada disampingnya.

       Setelah selesai sarapan, seperti biasa saya melanjutkan kegiatan dengan menonton TV. Tak lama kemudian, ternyata Umi sudah pulang berkunjung ke rumah sakit yang memang jaraknya cukup dekat dengan rumah. Saya buru-buru kebelakang menemui Umi yang ternyata ada di dapur membuatkan kopi untuk Abah. Langsung saja dengan sopan saya menduduki meja kecil yang berada didekat kulkas sambil memakan sepotong mangga.
       "mi, sekarang hari ibu loh?" tanyaku memberi kode.
       "iyah, tapi kan bukan hari Umi??" ketus Umi ngledek.
       "yaelah, Beda nama aja. Lagian Umi kan juga Ibu-Ibu." tetap dengan kunyahanku yang menghacurkan mangga-mangga itu.
       "iyah masa, kamu punya dua bapak bapak." toleh Umi kebelakang sedikit seram.
       "hehee.. Iyah janganlah, serem entar. Oh ya mi, aku mau ngomong loh." beranjak dari tempat duduk yang sebenarnya tak layak untuk diduduki, saya pun seketika memeluk Umi. "selamat hari Ibu yah Umi, aku sayang Umi loh. Jangan bosan bawel yah mi. Oh ya, satu lagi. Jangan suka ngancem nurunin uang saku yah. hehe"
        Tanpa ada kata satu pun terucap dari sudut gelombang suara Umi, dengan melepas pelukanku tiba-tiba tangan lentik Umi mendarat di jidatku, dan terjitaklah kepala unyuku. "lah?? kok?? Umi ini gimana sih??" tertera wajah bertanya dan kecewa karena gagal sosweet. :(
        "kamu itu loh, seharusnya moment seperti ini itu diwarnai dengan keharuan. lah kamu? malah  ngelawak." jelas Umi dengan lirikan badai membahana.
         Dan sedikit jeda waktu Umi berbalik kembali meneruskan mengaduk kopi dengan wajah cengengesan halilintar.
         "ya Alloh U M I....!!! Ini udah nyoba sedih lo, sia sia kan jadinya? seharusnya Umi terharu dikit kek. eh ini Umi malah menggagalkan niat suciku. -___-." terlipatnya kedua tanganku didepan dada yang mengisyaratkan bahwa saya saat itu benar-benar merasakan apa itu nama keGAGALAN! *usap ingus*
         "oh, jadi itu tadi??  Mangkanya kamu bilang dong. hehehe"
         "Umi juga sayang kamu kok, jangan bandel yah? makasih usaha sosweetnya!hehe " diraihnya kepala dan mencium kening saya. Yah, kali ini lumayan sosweet sih. Meskipun bagi saya ini keGAGALAN. *nangis dipojokan*

        Yah, setelah insiden itu, saya melanjutkan bermolek ria didepan TV. Namun kali ini saya tidak bisa berlama-lama. Karena hari ini di sekolah ada pengambilan raport oleh wali kelas, dan mau tidak mau saya harus menghantarkan malaikat gede saya ini. 
        
        Lirikan jam dinding yang sudah menunjukan angka 07.30 membuat saya sadar bahwa saya sejauh ini belum mandi. Sedikit panik untuk mematikan TV diruang tengah. Saya pun segera bergegas menuju kamar mandi, sebelum nantinya Umi membakar kamar mandi itu karena keberadaan saya seperti orang semedi ketika mandi.
        Dengan senandungan nada-nada indah ala artis kamar mandi saya begitu menikmati ruangan segar itu. Namun tiba-tiba ada suara petir yang cetar ketika hujan badai. Setelah saya tersadar dari kenikmatan mandi, ternyata suara petir itu berasal dari pintu kamar mandi yang di gedor-gedor Umi layaknya rentenir mau menagih hutang.
       " R Y N.....!!! BISA LEBIH CEPET DIKIT GAK MANDINYA?? LAMA BANGET YAH?? UDAH SIANG INI! " mungkin jika dituliskan sepeti itu nada suara Umi yang sangat menggema menerobos dinding dinding kamar mandi.
      "hah? iyah mi iyah, bentar lagi selesai kok." saya pun menuruti kemauan Umi dan segera menyelesaikan ritual mandi saya.
       Segeralah saya bergegas berganti pakaian. Dengan seragam yang diiringi jaket biru muda dan tas kecil melingkar ditubuh saya, berjalanlah menuju ruang belakang rumah yang terlihat Umi sedang duduk santai.
       "lah?? Umi kok belum siap siap?" tanyaku heran.
       "eh, ternyata tadi Umi salah liat. Undangannya jam 09.30 Ryn. hehe, Maaf yah?" dengan wajah polos tak berdosa Umi mringis begitu saja didepanku.

        Ini kok jadi saya yang dikerjain Umi sih ya?? kan sekarang hari istimewanya Umi. Kalau teman-teman ulang tahun gitu kan pasti dikerjain seperti ini. Padahal sekarang saya kan gak ulang tahun loh Umi...!!!! (º̩̩́Дº̩̩̀)

       "jadi Umi salah liat? terus tadi ngapain gedor-gedor U M I...!!!!  Щ(º̩̩̀Дº̩̩̀щ) " sekarang nampaknya saya benar-benar dikerjain Umi nih(tegok kanan kiri), atau jangan-jangan saya ada di acara TV nih. (berusaha mencari kamera). Ternyata saya di acara kena deh........................!!! 
jiaaah....!!! -____-"

        Yah, begitulah sosok Umi yang sangat saya banggakan pemirsa. Tapi meskipun Umi saya ini sedikit resek, tapi perjuangannya itu sangat manteb loh. Terkadang saya berfikir, kapan saya bisa memberikan sesuatu yang sederhana untuk membahagiakan Umi. Tentunya saya belum bisa memberikan sesuatu yang sangat waaaah, terlebih disini posisi saya masih seorang pelajar yang hanya bisa memberikan kebanggaan dari prestasi-prestasi saya di sekolah.
        Berhubung hari Ibu ini bertepatan dengan hari pembagian hasil belajar saya selama satu semester ke belakang. Saya harap dengan hasil yang tidak mengecewakan nanti, dapat menjadi hadiah sederhana yang dapat saya berikan di hari Ibu tahun ini. 

        Kekonyolan Umi saya hari itu tidak berhenti sampai disini saja loh, masih ada banyak lagi lainnya. 
        Nah, setelah sesampainya di sekolah. Kami pun menuju tempat yang dimana seperti biasa, pembagian raport dilaksanakan di kelas masing-masing. Namun sesampainya di kelas tidak ada satupun makhluk kasar ciptaan Tuhan berkeliaran di sana. 

       "lah mi, kok gak ada orang mi?" tengokku menyelusuri seluruh sudut kelas. Namun Umi sepertinya menatap ke arah lain. "nah, itu kok banyak orang jalan ke arah sana Ryn?" tunjuk Umi ke arah segerombolan wali murid yang menuju Aula belakang sekolah. 
       Tanpa basa-basi kami segera bergegas menuju Aula. Terlihat di pintu  masuk ada beberapa guru menjadi penerima tamu undangan, dan kemudian mengarahkan wali murid  untuk mengisi daftar hadir. Setelah Umi mengisi daftar itu, tiba-tiba Umi menghampiriku yang duduk bersama kedua temanku di bawah pohon dekat dengan Aula.
       "ayok pulang aja Ryn?" ajak Umi yang sedikit mengherankan.
       "lah? kok cepet banget mi? emang didalem ngapain?" tanyaku bijak.
       "ternyata bukan pembagian raport, tapi di dalam itu cuma  pembagian rapat." jelas Umi sedikit mirip dengan lawakan.
        "UMI KU SAYANG, pembagian raportnya nanti setelah rapat lah. Masa iyah mau pulang? udah masuk aja yuk? gak usah didengerin kalau emang bikin ngantuk" bimbingku Umi berjalan menuju Aula.

        Memang Umi saya ini sedikit tidak nyaman dengan hal yang berbau rapat dan sejenisnya, jadi jangan kaget kalau ada cerita konyol seperti ini tentang Umi saya.
        Sekitar satu jam sudah rapat itu berjalan. Jantung pun makin tidak tentu denyutannya, yang layak menunggu hadiah besar dalam hidup ini. Suara gemuruh para wali murid nampaknya mulai terdengar dari arah pintu keluar ruang Aula belakang.
        Satu per satu wali murid memasuki kelas yang sudah disediakan sebagai tempat pembagian raport. Namun dengan jeda waktu yang cukup lama (maklum jam Indonesia), wali kelas tak kunjung datang. Saya dan beberapa teman memutuskan untuk menjemput di kantor guru. Ketika ditengah perjalanan, terlihat ketua kelas XII IPA 2 (selaku kelas saya saat ini) membawa tumpukan benda suci yang berwarna hijau itu melewati jalanan coridor sekolah yang menuju ke kelas. 

saya sempat mengambil gambarnya, sungguh wajah bijaksana ketua kelas saya ini. *batuk bangga*

                                                                                        
     Kebayang gimana rasa deg-degan saya saat melihat tumpukan benda suci hijau itu, tapi saran saya mending gak usah di bayangkan. Karena saya yakin yang ada dibenak kalian itu adalah ke-alayan.-___-"




     Dan sesampainya dikelas. Seperti biasa, Wali kelas melakukan beberapa ritual suci yang memang harus dilakukan sebelum membagikan benda suci itu.
     Entah apa yang dibicarakan antara kedua Wali ini (eh bukan wali band loh ya? -__-"). Namun dengan penasarannya saya juga mengambil gambar dari sela sela jendela yang berada diluar kelas. 

 
 
 
kurang lebih seperti itu suasana kelas saya.
          Perhatikan arah panah, itu dia malaikat gede saya yang paling tercinta. Entah kenapa tumben memilih tempat duduk didepan. Dari raut wajahnya sih sungguh sangat serius menantikan hadiah terindah di hari Ibu ini. Semoga saja hasilnya tidak mengecewakan. Amiiin...

         Doa dan mantrapun saya ucapkan, rasa acakadut ini melimpah ruah tak karuan. Satu persatu Wali murid keluar dengan senyum lebar, bak ketimpa rejeki triliunan rupiah (hesteg alay). 

        Namun tak lama kemudian Umi keluar dengan membawa kitab suci hijau ditangan kanannya. Nampak senyum kebahagiaan yang terlihat disudut-sudut bibir Umi. Tidak demikian dengan saya yang masih di beri harapan palsu dengan senyuman Umi itu. Yah, kali aja Umi acting lagi. 

       Tiba-tiba Umi meraih lagi jidat saya, namun kali ini tidak untuk dijitak lagi loh ya. Kali  ini terasa belaian lembut kasih sayang yang diberikan sosok malaikat pilihan surga yang diberikan pada hidup saya. Saya tak berfikir panjang, langsung saja saya ambil kitab hijau itu dari tangan Umi.         
       Dan... Woooo!!!! spontan saya peluk Umi dengan teriak kebanggaan. Yah, meskipun peringkatnya tidak sehebat punya kalian. Namun saya bisa masuk sepuluh besar dengan kategori salah satu siswa beruntung yang dapat mendapatkan kelas istimewa dengan anak-anak olimpiade didalamnya. Ini kebanggaan tersindiri bagi saya. *senyum lebar*
         "Umi, hanya ini hadiah yang bisa Ryni berikan untuk Umi." Ucapku bangga, namun Umi tak merespon apapun. Cukup dengan senyum bangganya itu sudah membuktikan bahwa Umi bahagia dengan hadiah ini.
         "oh ya, karena hasilnya tidak mengecewakan, sekarang Umi mau mentraktir kamu bakso? oke?" ajak Umi penuh semangat.
         "jiaah..!!!1. Umi.....!!!!, Ryni kan gak doyan BAKSO...!!!Щ(º̩̩̀Дº̩̩̀щ) tega banget sihh!!!." rengekku tak setuju dengan ajakan Umi.
          "yah, mangkanya kamu gak suka itu, jadi Umi ajak. hehehe"
          "Udah lah ikut aja, kan sekarang harinya Umi?" paksa umi.
          "iyah ini harinya Umi dah pokonya. -___-"

      Kelihatanya memang hari itu Umi sengaja ngerjain saya deh, tapi tak apa lah, setahun sekali juga. Dan teganya setelah berada di warung bakso kesukan Umi, saya tidak boleh memakan apa-apa. Memang saat ini tenggorokan saya tidak sehat seperti biasanya. Saya disini hanya sebagai penonton yang melihat Umi saya melahap makanan kesukaanya itu yang sekaligus makanan phobia saya.


 













Nampak wajah kenyang Umi yang keluar dari kasir. 
      Setelah ini, kami pun pulang.

          Yah, beginilah hari Ibu yang bisa di bilang sangat konyol yang terjadi begitu saja. Namun saya bangga dengan kado istimewa saya yang setidaknya membuat senyum indah sang malaikat hidup saya. Hari itu saya merasakan begitu sangat berarti hidup saya. Karena hanya Umi orang yang ingin saya bahagiakan. 
              Saya hanya butuh senyum bahagia itu yang selalu bisa saya lihat setiap membuka dan menutup mata. Meskipun tidak ada yang tau tinggal berapa lama lagi aku bisa melihat sosok Umi.
    
    Dan kalian..!!! (nunjuk satu satu) 
   Sampai kapan  kalian harus menunggu?  sampai kapan membuat Ibu kalian menunggu? sedangkan kalian tidak tahu berapa lama Ibu kalian dapat tenang menunggu kalian. 
Bergegaslah, capailah harapan dan kebahagian Ibu. Semangat untuk kebahagiaan malaikatmu yang memang dihadirkan untuk menunggu kamu menjadi orang hebat.

 

Goguuuuu.... !!!!!!!!

HAPPY UMI'S DAY.....!!! \(´`)/

Selamat dan Sucses meraih kebahagiaan Ibumu Sahabat muda ku. :)

Jumat, 21 Desember 2012

Sejarah Hari Ibu



sejarah, hari, ibuBermula dari bertemunya para pejuang wanita Indonesia pada Kongres Perempuan Indonesia I, 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di Gedung Dalem Jayadipuran. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Salah satu hasil dari kongres ituadalah terbentuknya Kongres Perempuan atau dikenal dengan Kongres Wanita Indonesa (Kowanii).
22 Desember ditetapkan sebagai perayaan Hari Ibu adalah putusan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga sekarang.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Referensi: Wikipedia

Kamis, 20 Desember 2012

Kenaturalan Sebuah Ketulusan

  Apasih yang ada pada benak kalian jika saya berkata KETULUSAN??

        Mungkin banyak yang beranggapan bahwa ketulusan itu dapat kita terapkan terhadap orang-orang disekitar kita saja terutama orang yang kita sayang. Hampir susah membedakan antara ketulusan dengan kebohongan. Saya pun sangat sulit membedakan antara keduanya. Jika dengan ketulusan kalian beranggap bahwa kalian akan selalu ada untuk orang yang kalian sayang, itu sama halnya dengan kalian menjanjikan kebohongan. Seperti kita tau, untuk selalu bisa berada disamping mereka itu sangat mustahil. Disisi lain kita juga mempunyai kehidupan yang tidak hanya menemaninya saja. Dari situlah saya sangat bingung dengan pengertian ketulusan itu sendiri.

       Sepengetahuan saya, ketulusan itu ada bermacam-macam bentuknya. Misalnya, kita mencoba tulus menyayangi pasangan kita dengan selalu mengabulkan segala keinginannya, Namun disisi lain itu sangat bukan jati diri kamu. Kamu memang bukan Tuhan bisa mengabulkan segalanya. Tapi kenapa demi menunjukan ketulusan hati, kita harus menjadi bukan diri kita?? itu sama halnya mebohongi diri kita sendiri.

      Ada lagi beberapa kasus yang perna saya temui ditetangga kehidupan. Diantaranya ada yang selalu berusaha memberikan ketulusan terhadap sebuah hubungan. Bisa juga didalam persahabatan. Sampai saat ini saya belum pernah menemukan sahabat dengan segala ketulusannya itu. Namun saya akui bahwa mereka selalu berusaha mengaagungkan ketulusan, meskipun mereka belum mengetahui apa arti ketulusan sesungguhnya. Mereka selalu bertingkah seakan-akan menjadi tempat dikala senang maupun duka. Yah, saya akui memang benar. Namun itu hanya sesaat jika kita masih baik dimata mereka. Dan sebaliknya jika kita sudah dipandang cacat sikap dimata mereka, maka teori ketulusan senang dan duka itupun lenyap terbawa aliran kata yang tak pantas dikeluarkan oleh mereka yang menjadi tempat curahan kita. Apakah pantas hal seperti ini menjadi tolak ukur ketulusan??

        Namun menurut saya, untuk mencapai ketulusan itu sederhana. Karena sesungguhya ketulusan itu ada pada kenaturalan hidup. Kenaturalan yang menjadikan kita lebih nyaman dengan diri kita sendiri, bukan karena tuntutan demi memenuhi kriteria ketulusan. Karena dengan menjadikan sikap kita yang mengalir begitu adanya, saya yakin bahwa ketulusan itu akan nampak dengan sendirinya. Berbeda dengan ketulusan yang sengaja ditampakkan, itu lebih tepatnya suatu kebohongan dengan tujuan menyenangkan hati salah satu pihak saja.
        Karena sering kali kita beranggapan bahwa orang yang sayang dan sangat dekat dengan kita, merekalah yang dapat mengerti kita. Namun ada kalanya kita berfikir tentang orang yang berada jauh dari pandangan dan pikiran kita. Ternyata merekalah yang lebih memahami adanya kita. Meskipun kita tidak pernah memandang mereka lebih dekat, tapi mereka bisa memandang kita dari jauh maupun dekat.
       Orang-orang terdekat kita bahkan juga bisa menjadi salah satu orang yang menjauhi kita karena kekhilafan kita yang sedikit dibandingkan  kebaikan kita untuk mereka. Kebaikan yang sudah ditanam perlahan lahan untuk menjadikan kesempurnaan suata hubungan, ternyata sangat mudah sekali dihilangkan karena hal sepele. Mungkin anggapan mereka ketika keburukan itu terlintas, apapun  tentang kita menjadi aib yang buruk untuk selalu diingat.

     Begitulah sebuah ketulusan yang hanya berdasarkan prinsip dan pikran. Ketulusan itu sederhana, hanya terdapat pada kenaturalan hidup kita. Dan perlu kalian ketahui bahwa KETULUSAN itu terdapat pada mereka yang dapat mengisi KEKURANGAN kita bukan KEKOSONGAN kita.


                                            ~semoga bermanfaat_@ryni29~

Rabu, 19 Desember 2012

Petuah yang Sudah Tua



Halo... selamat ngapain aja semua....!!
   Apa kabar kalian hari ini?? baik kan??
   Dibaikin aja yah? *okesip*
  
        Oh yaa.. hari ini bangun pagi gak nih? atau bangun siang? apa bahkan gak bangung-bangun??waah... jangan yah?? bahaya itu. Tapi masi mending sih.Yang lebih bahaya itu, bangun tidur tidur  lagi bangun lagi tidur lagi banguun tiduuuur tidur lagi. Itu labil banget, gak punya pendirian mereka ini. Kalian jangan kayak gitu lo ya?

          Saya sebenarnya bingung sama anak-anak jaman sekarang. Suka banget buat hidup mereka itu labil. Padahal kita dalam menjalani hidup itu harus konsisten loh. Jadi kedepannya itu kita bisa meraih hal positif yang bermanfaat.
         
          Misalnya nih ya.. Disaat mereka disuruh tidur, eh mereka jawabnya "ah. entar aja, lagi Insomnia nih ". Namun ketika disuruh bangun pagi, "entar aja lah.. masih ngantuk".
Gak punya pendirian banget kan? mereka lebih senang dengan dunia mereka yang dibalik bolak. *kebalik*.
           Dan lebih anehya mereka mempersalahgunakan pengertian nasihat.
           Orang tua paling bisa crewet itu ketika melihat anaknya sedang bermalas-malasan. Karena itu sering kali kita mendengarkan petuah seperti ini,
          "hehh... udah siang ini! buruan bangun...!!! " si emak bawa kentongan mencoba membangunkan bang bambang.
          "ah.. maakk.. entar aja. Masih ngantuk ini. Jangan berisik deh." ditariknya kembali selimut, dan menutup semua celah lubang telinganya dengan bantal.
          "kamu ini. Jadi anak males banget..!!! Terus-terusan aja bangun siang, entar rejekimu dipatok ayam tau rasa loh.!" sewot emak.
           "iyah mak.. Entar deh agak sorean dikit aku cari tuh ayam yang matok rejekiku. Udah ah.. emak tenang aja ya?" cusss balik tidur.
           -_____-"  <--- kurang lebih seperti itu ekspresi si emak melihat tingkah  bang bambang.

                Kalau ydah kayak gini kan gak bener banget yak?
        Namun setelah saya amati dengan seksama, bener juga yang dikatakan sama si abang. Apa hubungannya cobak bangun siang sama rejeki dipatok ayam?? *beberapa detik hening*. Kalau seumpama nih ya, jam  kerjanya malam hari?? masa iyah ayam keluyuran malem malem.?? Yang ada ayam kampus tuh keluyuran malem-malem, matokin duit om om hidung belang garong.

         Nah kalau udah kayak gini kita mau nyalahin siapa dong? nyalahin kita-kita yang sering menyalahgunakan nasihat itu..? atau salah orang terdahulu yang membuat petuah itu??.  haduuhhh... puyeng kan..? Semua ini pertanda bahwa dunia ini sangat labil jika kita telaah lebih jauh.

         Apalgi ini kan.. Ketika saya kecil dulu (insyaAllah saya perna kecil kok). Disaat saya bermain diluar rumah, pada sore hari yang mendekati magrib. Ada secerca gelombang yang rutin terdengar.       
          "Ryn... udah magrib. Cepet pulaaaang..!!!" teriakan Umi dari sabang sampai merauke mengema menembus dinding-dinding goa.
          Akupun segera berlari menuju gelombang suara itu berasal.
          "huuuuhh.. huuhhhh.....hhhhhhhuuuffffttthhhh........" nafas saya nampak tak beraturan.
          "kebiasaan deh....!!! Kalau main itu tau waktu dong." ketus Umi.
          "tau kok mi, kan Ryni dimana mana makek jam tangan??" jawabku polos layaknya kain kafan.
          "ih.... bukan itu maksudnya. Kamu itu kalau tau udah petang kaya gini, cepet pulang kerumah, jangan main terus. Gak baik loh, nanti kalau kamu diculik setan gimana??" seru Umi memberi pengertian.
         "hih...!!! Setan mi??? Enggak mi enggak lagi deh. Kok serem gitu yah mi??" wajah ketakutan disertai panikpun tertera diwajahku.
         "nah.. mangkanya, jangan lagi keluar petang petang kayak gini ya?" Umi membimbingku masuk kedalam rumah.

          Karena saya itu anak yang penurut sekali dengan kedua orang tua saya. Jadi apa yang dinasihatkan Umi pada saya itu merupakan perintah wajib yang harus saya jalankan. Dan disuatu saat, kakakku datang ke kamar.
          "Ryn.. ikut kakak yuk??" terlihat kepalanya saja menengok kedalam kamar.
          "udah sore gini, mau kemana kak?? kata Umi aku gak boleh keluar rumah kalo magrib-magrib gini" jelasku polos (dulu masih kecil)
          "ke masjid, sholat berjamaah. Ayuk buruan ganti pakaian.!!"
          "enggak ah kak.. entar aku diculik setan gimana? kan gak lucu. enggak ah enggak." tolakku sedikit bantah,
          "waduuhh... mana ada setan bisa nyulik? meskipun ada, gak kamu juga kali yang diculik. kurang kerjaan banget itu setan. Lagian kita ini kan mau ke masjid, bukan ke kuburan RYNI....!!!!" seru kakak yang nampaknya mulai mengeluarkan asap dari telinganya.
          "ah.. pokonya gak mau. aku takut KAKAK!!!"

          Nah.. kalau usudah ada kasus seperti ini kta mau menyalahkan siapa cobak? anak kecil itu kalau sudah dikasi taunya serem-serem, nanti kebawaanya serem terus kemana-mana. Jadi untuk para orang tua ataupun calon  orang menjadi tua. Kalau nantinya mau memperingati anak, atau memberi nasihat kepada anak anda. Tolonglah memakai kalimat-kalimat yang mudah dicerna dan tidak mengakibatkan penyalahgunaan pada pribadi anak kelak.
         Dan menurut saya nih ya? hilangi aja deh petuah-petuah yang sudah sangat tua itu. Bikin tuh petuah baru yang familiar dengan dunia anak jaman sekarang. Kretif dikit lah jadi orang tua.hehehe
       
         Misalnya kayak gini nih..
         "bang.. masih aja kamu bangun siang terus!!" tersudutnya kedua tangan emak dipinggul.
         "yaelah emaaak..... gak capek apa tiap hari teriak teriak gitu??" ditekannya permukaan bantal diatas kepala bambang.
         "kamu ini, kalau dibilangin orang tua gak pernah nurut. Awas loh entar kalau kamu bangunnya siang terus, pacarmu itu dipatok orang lain baru rasa loh. Mau apa??"
         Bambang bangkit dari ketenangan. "hah?? apa mak?? aduh enggak deh mak enggak, amit-amit... Janganlah mak, jangan sampek, gak bisa move on aku entar." ngerengek gulin-guling.
         "yah mangkanyaa buruan bangun! mandi sana..!!" Tanpa menyela apapun Bambang langusng menuju kamar mandi.

        Yahh.. kurang lebih seperti itulah petuah yang dapat anda berikan kepada ana-anak anda kelak. Karena itu merupakan petuah anak muda banget. Semoga saran ini bermanfaat bagi anda orang tua ataupun calon orang jadi tua.
   
              "Selamat Berkarya dengan Petuah Remaja Anda"

       

Posting Kebangkitan Nasional

   Hey kawaann.....
wahh... udah lama blog ini gak perna saya buka. Ternyata setelah saya buka, banyak banget rumah laba laba di blog ini lo. Waaa.. kurang sereem gimana cobak? Saya aja pas lagi nulis posting ini berada di atas geteng rumah laba laba. Anginnya sepoy sepoy banget, jadi ngantuk.(´0`ƪ)

        Nah untung nih ya, tadi siang ada yang mau bantuin saya menyingkirkan rumah abal abal ini. Kita berdua berusaha menyingkirkan benang-benang bahkan kotoran abal-abal itu. itu sangat menjijikan. namun tak apa lah.. usaha ini tidak sia-sia sehingga saya dapat bertemu lagi dengan kalian.
                 dan al-hasilll.... !!!! taraaaaaaaaaaa......"\(´▽`)/"
                 saya dapat lagi menempati blog ini dengan afdhol pemirsa.

           Oh yah.. bagi anda yang belum tau dulu blog saya bernama coretan chusme_ryni. Namun karena tidak ada pembaca dan temen sharing (kesian amat yak?) saya memutuskan berkunjung ke rumah mbah dukun untuk meminta petunjuk. Ternyata nama itu tidak cocok untuk kebejoan saya. Kata si embah, jika ditelaah lebih dalam blog saya ini lebih cocok dengan nama Coretan Anak Siapa?.
            Naaahh loo... ini jadi siapa yang bego yak??
Padahal visi dan misi saya membuat blog ini adalah mencurahkan seluruh coretan hidup saya yang sering kali mringis, romantis, bahkan juga sering nangis. Semua itu saya tulis dengan tujuan hanya berbagi kepada siapapun yang mau dibagi. Kalaupun banyak yang gak mau saya bagi berarti dia sudah kaya, karena saya hanya berbagi kepada fakir miskin saja. yah.. hitung hitung amal gitu lah..

           Dan terimakasih banget loh.. bagi kalian yang mau saya bagi coretan hidup saya ini. Kalian termasuk salah satu anugrah terindah yang perna kumiliki (lagu banget). Tapi saya jamin deh kalian gak akan nyesel.. karena saya ini orangnya tidak perna menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Aissshhh.... *apasih*...*abaikan*

                       perasaan tadi lagi ngomongin si embah yak?.
                       okey.. kembali ke eeeeeeembaaah!!!! (ala kultukul arwana)

            Nah.. apa coba maksud si embah ini ngasi nama begituan?? Gak ada keren kerennya gitu kan??..... Tujuan suci saya ini serasa diremehkan oleh si embah dukun itu. Dan saya saranin yah buat kalian semua. Jangan pernah mempercayai hal-hal tahayul kayak begituan, itu mushrik loh..!! beneran deh. Gak bohong ini.

           Heran deh.. sama dukun dukun indonesia. Mereka tuh gak bisa mengikuti perkembangan jaman. Jadul banget gitu kan..?? dari dulu jaman ayam cupu sampek sekarang jaman ayam unyu pun, namanya dukun itu identik dengan pakaian item. Gak gahol banget tau gak?? Hah ceemeen itu dukun....
coba deh.. mereka lebih bisa mengikuti jaman.. pasti peminatnya tambah banyak tuh.
misalnya nih yah?? Jangan makek baju item lagi.. makek pink kek.. atau apa lah, yang cerah-cerah gitu biar gak mendung mulu. Terus makek bandana pink besar biar unyu dan chibi banget gitu kan. Nah misalnya pas ada pasien yang datang gitu ya??
         “mbah.. saya mau minta petunjuk tentang pekerjaan saya mbah...?”
         “emmmm... sebentar yah sebantaar..!!!" dengan wajah serius mbah dukun membuka ipadnya (maklum dukun gahol). "kamu tidak cocok kerja di situ. Kamu cocoknya kerja di air”
         “itu beneran mbah? Saya akan sucsses kerja di air”
          “iyah ciyus deh.. pasti kamu jadi orang iiiiiiiiiistimewaaaaaaa.!!!!” Si embah pun menirukan gaya khas cherrybell.

        nahh.... kayak gitu tuh kalo mau jadi dukun yang gahol dikit doong. Jangan monoton, bosen tauk!! Jangan jadi dukun yang tua dan membosankan. Jadi dukun yang ganteng kek biar banyak peminatnya.
        Tapi sih. Sekali lagi saya saranin nih ya?.. jangan pernah percaya hal begituan yah.. menurut agama tetangga sih dosa. Harusnya kalian hanya percaya sama Tuhan loh, mintak petunjuk itu sama Tuhan. Tapi gimana mau di kasih petunjuk, orang kalian ajaa sering nunjuk-nujuk orang buat diajak berantem. Waah gak bener tuh ..

Tapi anehnya saya melarang kalian untuk mempercayai dukun, tapi saya sendiri menuruti kata dukun itu untuk mengganti nama blog saya. Ah tauk dah... bodo amaat...!!!!

           Karena ini merupakan posting pertama saya, ijinkan saya memperkenalkan diri dengan bertujuan mensejahterahkan dan kenyamanan anda berada disini.*ashekk* Kata pribahasa nih ya? Tak kenal maka tak sayang. Namun meskipun kita kenal jangan sayang sama saya yaah?? Karena saya belum bisa move on.:(
          Saya termasuk gadis kecil dengan berjuta ke polosan (dih najis). Namun herannya kenapa kepolosan saya ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Dengan kepolosan ini, saya termasuk korban pembuly-an. Padahal saya ini gadis kecil yang tidak mengerti kekejaman dunia loh. Tapi kenapa mereka selalu menyalah-gunakan kepolosan saya ini. *nangis guling-guling*.
aahhh... tauk ah.. makin gak jelas..

       Yang jelas untuk kalian yang membaca... salam kenal dan selamat datang di dunia Coretan Anak Siapa??-__-" bersama dunia coretan Ryni


Terimakasih untuk kalian yang sudah meluangkaan waktunya dengan membaca post pertama saya sekian lama hilang. Jika ada salah kata mohon dikasi uang.
okey..  Selamat ngapain ajaaa..... *senyum lebar*
*lambai- lambai tangan *