Read more: http://farhanshare.blogspot.com/2012/09/cara-agar-artikel-blog-tidak-bisa-di_1.html#ixzz2GIruIzbX Coretan Anak Siapa

Senin, 18 Maret 2013

Abstraksi Merawat Jenazah



A.  MUQODDIMAH.

            Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan karunia Nya kepada ummat manusia agar supaya manusia mensyukurinya.
Sholawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, demikian juga kepada keluarga dan sahabat – sahabatnya serta para pengikut-pengikutnya yang masih istiqomah dengan ajaran-ajarannya.

Allah Ta’ala berfirman:
   “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian”. (Q.S Ali Imron :185 )

            Wahai saudara yang menyadari akan arti kehidupan. Mati adalah sesuatu yang pasti bagi kita, tentunya kita menginginkan agar mayat kita diurus dengan benar sesuai dengan ajaran Rosul Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Nah….! Kalau kita menginginkan agar mayat kita diurus orang lain, maka hendaknya kita juga harus bisa mengurus jenazah, bagaimana cara mempersiapkan pemandian bagi jenazah, memandikannya, mengkafaninya, mensholatkan, sampai kita menguburkannya. Maka kami coba untuk membuat risalah jenazah yang kami sarikan dan kami nukilkan dari kitab Al Wijaazah fi Tajhiizi Al Janaazah karangan Abdurrohman bin Abdulloh Al Ghaits.

B. MEMANDIKAN JENAZAH.

  a. Orang yang berhak memandikan jenazah.
1. Jika mayyit telah mewasiatkan kepada seseorang untuk memandikannya, maka orang itulah yang berhak.
2. Jika mayyit tidak mewasiatkan, maka yang berhak adalah ayahnya atau kakeknya atau anak laki-lakinya atau cucu-cucunya yang laki-laki (kalau mayatnya laki-laki, kalau perempuan maka dari jenis putri).
3. Jika tidak ada yang mampu, keluarga mayyit boleh menunjuk orang yang amanah lagi terpercaya buat mengurusnya.

  b. Tempat memandikan mayyit harus tertutup baik dinding maupun atapnya.
  c. Dianjurkan agar yang memandikan jenazah memilih 2 orang dari     keluarganya.
 
  d. Perlengkapan bagi yang memandikan jenazah.
1. Penutup hidung.
2. Memakai pelindung tubuh agar tidak terkena kotoran-kotoran seperti sisa air perasan daun bidara dan kapur barus.
3. Sarung tangan.
4. Sepatu bot berlaras tinggi.

   e. Cara menyediakan perasan daun bidara.
1 Gelas besar : 4 liter
8 lt + 2 gls air perasan daun bidara
12 lt + 3 gls air perasan daun bidara
16 lt + 4 gls air perasan daun bidara
20 lt + 5 gls air perasan daun bidara

  f. Cara menyediakan air dan kapur barus.
Setiap 4 liter air dicampur dengan 2 potong kapur barus 1 :
 
  g. Persiapan sebelum memandikan jenazah.
1. Menutup aurat simayyit dengan handuk besar mulai pusar sampai dengan lututnya (laki-laki dan perempuan sama) .
2. Melepas pakaian yang masih melekat ditubuhnya.
Caranya :
Pakaian :
a) Dimulai dari lengan sebelah kanan kearah kiri
b) Selanjutnya dari lobang baju (krah) kebawah
c) Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dari bawah handuk penutup auratnya. (ini kalau mayyit mengenakan gamis atau baju panjang, kalau hanya kemeja cukup buka kancingnya).

Celana :
a) Digunting sisi sebelah kanan dari atas sampai kebawah lalu sebelah kiri
b) Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dengan tetap menjaga handuk penutup.
Pakaian belakang mayyit :
- Tubuh mayyit dibalik ke sebelah kiri, pakaian digeser kekiri.
- Setelah itu dibalikkan lagi kekanan
3. Menggunting kuku tangan dan kaki kalau panjang .
4. Mencukur bulu ketiak, kalau tidak lebat dicabut saja.
5. Merapikan kumis.
6. Membersihkan hidung dan mulut serta menutupnya dengan kapas ketika dimandikan lalu dibuang setelah selesai

             h. Memandikan jenazah.
cara Memandikan Jenazah laki ataupun Perempuan
  1. Bersihkan isi perut dengan tangan kiri yang telah terbalut
Angkat sedikit tubuh mayyit, tekan perutnya perlahan-lahan sebanyak tiga kali hingga keluar, bersihkan kotoran itu dengan kain pembersih kemudian siram.
  2. Wudhukan jenazah.
a) Bacalah basmallah.
b) Cuci tapak tangan mayyit 3 X.
c) Bersihkan mulut dan hidungnya 3 X
d) Wajah dan tangan kanan lalu kiri sampai dengan siku.
e) Kepala dan kedua telinganya.
f) Kaki kanan kemudian kirinya.

   3. Cara menyiram air perasan daun bidara.
a) Siram kepala dan wajahnya dengan perasan dengan buihnya dulu.
b) Basuh tubuh bagian kanan dari pundak ketelapak kaki sebelah kanan terus kearak kiri.
c) Ulangi sekali lagi.
   4. Menyiram dengan air kapur barus (caranya Idem).
   5. Keringkan (usap) tubuh mayyit dari atas kebawah. Usahakan menggunakan handuk yang halus.
Rambut wanita dikepang menjadi tiga.
Wajib berwudhu bagi yang memandikan dan dianjurkan mandi setelah selesai.

            C. MENGKAFANI JENAZAH.
tata cara syarat mengkafani jenazah laki ataupun perempuan

            a. Ukuran kain kafan yang digunakan.
Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain kafan yang disediakan adalah 90 cm. 1 : 3.
  b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah.
1. Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 50 cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 40 cm.
4. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
5. Tambahan panjang kain kafan dimaksudkan agar mudah mengikat bagian atas kepalanya dan bagian bawahnya.
  c. Tata cara mengkafani.
   1. Jenazah laki-laki.
       Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan hadits.
“Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah yang putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan serban padanya, beliau dibalut dengan 3 kain tersebut.
   - Cara mempersiapkan tali pengikat kain kafan.
 1. Panjang tali pengikat disesuaikan dengan lebar tubuh dan ukuran kain kafan.    Misalnya lebarnya 60 cm maka panjangnya 180 cm.
 2. Persiapkan sebanyak 7 tali pengikat. ( jumlah tali usahakan ganjil). Kemudian dipintal dan diletakkan dengan jarak yang sama diatas usungan jenazah.
     b. Cara mempersiapkan kain kafan.
3 helai kain diletakkan sama rata diatas tali pengikat yang sudah lebih dahulu , diletakkan diatas usungan jenazah, dengan menyisakan lebih panjang di bagian kepala.
  
     c. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25 cm ( untuk mayyit yang berukuran lebar 60 cm dan tinggi 180 cm), potonglah dari atas dan dari bawah sehingga bentuknya seperti popok bayi.
2. Kemudian letakkan diatas ketiga helai kain kafan tepat dibawah tempat duduk mayyit, letakkan pula potongan kapas diatasnya.
3. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain kafan yang langsung melekat pada tubuh mayyit.
  
    d. Cara memakaikan kain penutup auratnya.
1. Pindahkan jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan wewangian atau sejenisnya. Bubuhi anggota-anggota sujud.
2. Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak dan yang lainnya.
3. Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu ikatlah kain penutup sebagaimana memopok bayi dimulai dari sebelah kanan dan ikatlah dengan baik.
  
      e. Cara membalut kain kafan :
1. Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan, balutlah dari kepala sampai kaki .
2. Demikian lakukan denngan lembaran kain kafan yang kedua dan yang ketiga.

     f. Cara mengikat tali-tali pengikat.
1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur.

4. Mengkafani jenazah wanita.
    Jenazan wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua helai kain, sebuah baju kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebar tubuhnya 50 cm dan tingginya 150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm dan panjangnya 150 ditambah 50 cm.
Adapun panjang tali pengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh utas tali, kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah. Kemudian dua kain kafan tersebut diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan menyisakan lebih panjang dibagian kepala.

   a. Cara mempersiapkan baju kurungnya.
1. Ukurlah mulai dari pundak sampai kebetisnya, lalu ukuran tersebut dikalikan dua, kemudian persiapkanlah kain baju kurungnya sesuai dengan ukuran tersebut.
2. Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah dimasuki kepalanya.
3. Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang, dan lipatlah lebih dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan letakkan baju kurung ini di atas kedua helai kain kafannya ).lebar baju kurung tersebut 90 cm.
  
   b. Cara mempersiapkan kain sarung.
Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian kain sarung tersebut dibentangkan diatas bagian atas baju kurungnya.

    c. Cara mempersiapkan kerudung.
Ukuran kerudungnya adalah 90 cm x90 cm. Kemudian kerudung tersebut dibentangkan diatas bagian atas baju kurung.
   
     d. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 90 cm dan lebar 25 cm.
2. Potonglah dari atas dan dari bawah seperti popok.
3. Kemudian letakkanlah diatas kain sarungnya tepat dibawah tempat duduknya, letakkan juga potongan kapas diatasnya.
4. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain sarung serta baju kurungnya.

     e. Cara melipat kain kafan.
Sama seperti membungkus mayat laki-laki.

     f. Cara mengikat tali.
Sama sepert membungkus mayat laki-laki.
Catatan :
1. Cara mengkafani anak laki-laki yang berusia dibawah tujuh tahun adalah membalutnya dengan sepotong baju yang dapat menutup seluruh tubuhnya atau membalutnya dengan tiga helai kain.
2. Cara mengkafani anak perempuan yang berusia dibawah tujuh tahun adalah dengan membalutnya dengan sepotong baju kurung dan dua helai kain.

D. MENYOLATKAN JENAZAH.
           Dari Abu Hurairoh Rodhiyallohu ‘Anhu bersabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam : Barangsiapa yang menghadiri penyelenggaraan jenazah hingga ikut menyalatkannya, maka ia memperoleh pahala satu qiroth. Adapun yang menghadirinya sampai jenazah tersebut dikebumikan, maka ia memperoleh pahala dua qirath. Ditanyakan kepada beliau apakah dua qirath itu?. Beliau menjawab Seperti dua gunung besar. (H.R. Bukhori Muslim).

1. Tata cara menyolatkan jenazah.
a) Kepala jenazah berada disebelah kanan imam dengan menghadap kiblat.
b) Jika jenazah laki-laki imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah, jika perempuan imam berdiri sejajar dengan pusar jenazah.
c) Kalau jenazah lebih dari satu dan berlainan jenis kelamin, maka posisinya sebagai berikut :
Barisan pertama dari imam adalah jenazah laki-laki, kemudian anak laki-laki kemudian jenazah wanita kemudian anak perempuan.

2. Sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir, dan dianjurkan mengangkat tangan disetiap takbir.
a) Takbir pertama baca taawudz dan surat Al Fatihah.
b) Takbir kedua baca sholawat seperti yang dibaca dalam tasyahud.
“Ya Alloh, Ampunilah kami baik yang hidup maupun yang mati, yang hadir maupun yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, yang laki-laki maupun yang perempuan, Engkau Maha Tahu tempat kami kembali dan tempat istirahat kami. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh, Barang siapa yang Engkau hidupkan diantara kami, maka hidupkanlah diatas islam, dan barangsiapa yang Engkau wafatkan kami, maka wafatkanlah kami dalam keadaan diatas iman.
c) Takbir keempat membaca doa :
“ Ya Alloh, janganlah Engkau tahan pahala bagi kami, dan jangan Engkau timpakan musibah sepeninggalnya atas kami. Anugrahkanlah Ampunan Mu bagi kami dan baginya.
d) Kemudian salam kekanan dan kekiri. Kalau jenazah wanita maka gantilah kata “ Hu “ menjadi “ Ha “



3. Bacaan Shalat jenazah


1. Niat melakukan shalat mayit dengan 4 kali takbir.
Niatnya: (untuk mayit laki-laki)

Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
Artinya:  Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.
Niat (untuk mayit perempuan)

Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

2. Setelah takbiratul ihram, yakni setelah qmengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidakep), kemudian membaca Al-Fatihah, setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”


3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut:

Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”


4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:

Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”
Lebih sempurna lagi jika membaca doa:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَآْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ

وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا آَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ

دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) 
(HR. Muslim 2/663)
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”



5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:


Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Kemudian setelah salam membaca:
As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”


E. MENGUBURKAN JENAZAH.
            1. Tata cara menggali kubur.
a). Untuk orang besar adalah panjang 200 cm, kedalaman 130 cm, lebar 75 cm, kedalaman lahat 55 cm, lebar lahat 50 cm, yang menjorok ke dalam dan keluar 25 cm.
b). Besar kecil ukuran kuburan tergantung jenazahnya (disesuaikan).












2. Tata cara menguburkannya.
       Hendaklah dua-tiga orang turun keliang kubur, dan hendaklah orang yang kuat, lalu dua lagi diatas tepat di sisi kubur sebelah kiblat untuk membantu menurunkan jenazah. Ketika menurunkan hendaklah berdoa “ Bismillahi wa ‘ala millati rasulullah “ “ Dengan nama Alloh dan menurut sunnah Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. “
Jenazah dibaringkan diatas tubuhnya sebelah kanan dalam posisi miring, dengan dihadapkan kearah kiblat, kenudian letakkan bantalan dari tanah atau potongan batu bata dibawah kepalanya, setelah itu buka tali pengikatnya dan singkaplah kain kafan yang menutupi wajahnya, kemudian lahat ditutup dengan batu atau cor-coran atau sejenisnya dan usahakan kalau bisa jangan yang mudah terbakar seperti kayu atau sejenisnya, lalu diturunkan kembali galian tanah kuburan. Boleh diberi sedikit gundukan, tapi tidak boleh lebih dari satu jengkal, lalu berilah tanda dari batubata pada arah kepala dan kaki, selanjutnya taburkan batu kerikil dan perciki dengan air supaya tanah menjadi lengket dan padat.

F. PENUTUP.
Demikianlah yang dapat kita nukilkan dan ringkaskan kalau ada kesalahan dalam penulisan atau penerangan, kami mohon maaf. Saran dan kritik para pembaca kami butuhkan, karena kami juga manusia biasa yang tak pernah luput dari salah, dosa dan lupa. Allahu A`lam Bishawwab



Berhubung saya bertepatan memiliki tugas abstraksi untuk melengkapi nilai praktikum agama, disini hanya berniat berbagi. semoga bermanfaat. :)

Selasa, 22 Januari 2013

Hey. Lama gak nengok ke blog ini. Apa kabar semua sahabat tutor ;;) Kangen sama kalian. Yukk berbagi coretan dikit aja.gak papa kan? Ehehe Oh iya. Kali ini saya sedikit mengupas tentang diri saya, diri anda dan diri dia. *ribet* Semua sudah kenal kan sama tutor yang..(Tak perlu disebutkanlah). Kalau ada yang belum tau. Perkenalan lagi gak papa deh. Halo disini dengan saya yg entah siapa. Namun saya biasa di panggil atau terlebih harus di panggil Er Ye En I (ryni). Dan nama itu sedikit kebanggaan dari saya. Meskipun ada salah satu huruf yg mengadopsi dari panti asuhan tetangga. Sering sekali teman teman saya meributkan dengan nama itu. secara tidak langsung mereka itu protes dengan pengadopsian huruf 'y' yang seharusnya itu adalah 'i'. Entah atas dasar apa mereka meributkan itu semua. Tapi ya sudahlah. Dan saya ini berasal dan bertempat tinggal di kota B*A*N*Y*U*W*A*N*G*I! *sensor* Pada tau semua kan kota saya ini dimana? (´⌣`ʃƪ) *hening panjaaaaang* ... ... ... *5 jam kemudian* Anda sekalian ini bagaimana to? Masa dengan kota ter-strategis ini pada gak tau (˘̯˘) . Kalau ada yang belum tau,sini deh saya pangku dulu biar enak ceritanya. Baguus. Setelah itu,buruan deh buka petanya! -__-" Eiiitttssss... Bukan petanya si dora loh ya? Entar ribet ah musti tanya mulu. Cari peta beneran! Kalau udah nih? Buruan deh cari halaman provinsi Jawa Timur. Udah ketemukan? Setelah itu pergerakan bola mata anda ke arah pojok kanan bawah.. Naahh... Ada tuh kota strategis yg bernamakan B*a*n*y*u*w*a*n*g*i. Mudah kan? Dan kenapa saya bilang stra-tegis. Karena kota ini dekat sekalo dengan pantai dan gunung. Jadi, strategis sekali terkena bencana alam. *kesian amat* (‾▿‾") Dan jangan salah loh, kota ini selain stra-tegis bencana alam. Juga strategis berpariwisata. Karena dekat sekali dengan pula Bali. Jadi kalau mau liburan tinggal renang nyebrang laut deh. :D Oh iya. Kota ini berbudi daya sekali loh. Dan kota saya ini terkenal dengan kota garang di beberapa daerah. Saya sebenarnya juga kurang paham dengan silsilah ataupun sejarah dengan pendapat itu. Tapi sepengatahuan dan se-pengalaman narasumber mengatakan seperti itu. Misalnya ketika beberapa kakak kakak saya yang hendak melanjutkan pendidikan di jenjang yg lebih tinggi. Tentunya diluar kota nan-jauh disana. Entah kenapa mereka selalu ditakuti teman teman dari kota lain. Entah kenapa kota saya ini di kenal dengan kota dukun dan santet?? -__-" aneh banget sebenarnya, hanya dengan brand itu semua kaum di sini sangat ditakuti. Memang sih suku asli dari kota saya ini memiliki tradisi mistik yang belum begitu Saya pahami, yah,, semacam ilmu seprti itu lah. Suku itu dinamakan dengan suku oseng. Itu kahs banyuwangi sekali. Namun perbanfinganya sedikit pada sekarang ini, dikarenakan banyak penduduk dari kota lain yg menempati kota ini. Jadi, keturunan suku oseng asli pun sudah tidak seperti dulu. Termasuk saya disini sebagai penjajah numpang eksis doang :D Tapi ada untungnya juga sih punya brand kaya begituan. Jadi kemana mana itu kita berasa orang hebat gitu, secara gak langsung bisa menjaga diri kita. Selain itu, namun ada yang gak enaknya juga loh. Misalnya nih saya lagi berlibur ke kota orang gitu ya? Biasanya tuh ada cowo cowo yg godain (biasanya loh). Hal basi yg mereka lakuin itu biasanya ngajak kenalan "Hei cewee. Boleh kenalan gak neng?" Si cowo berkedip mata badai bencana alam. Dengan cueknya cewe menjawab "emm, saya ryni." "Oh, ryni yah? Waa namanya cantik secantik orangnya" *aheeemmmm* :D "Asalnya dari mana neng?" Mulai bertanya dengan nada serius. "Saya dari banyuwangi mas" Seketika cowok itu mendadak mlongoo dengan wajah terkejut. "Haa?? Apa neng?? Banyuwangi?? Kota santet itu.(˚˛˚)" dengan nada terbata-bata dantanpa ada spasi cowok itu tetap mlongoo terkejut. "Iyah mas, kenapa? Masalah?" "Waduhh sereem banget mbak? Tapi tolongg mbak. Toloong santet sayaaa.. Plisssss (˘ʃƪ˘). " "Jiaaaahhhh (‾▿‾") " Gak enak gitu kan kalo sampek ada orang minta santet kaya gitu. Tapi seharusnya kota saya ini melestarikan budaya seperti itu loh. Mungkin saja itu salah satu bakat terpendamm. Namun selama 17 tahun saya lahir di kota ini, saya belum menemukan sekolah dukun. Seharusnya kalau memaan semua itu membuat nama kota ini terkenal. Kenpa tidak di didik lagi supaya menjadi dukun berbudiman dan berakhlak mulia. Syukur juga kalo bisa go-international . :D :D Hahahaha.. Maaf deh ya kalau sedikit atau bahkan banyak ngawurnya. Maap. Hehhe Semua ini hanya guyonan semata. Jika ada kesamaan tokoh atau swalayan yang sama. Mohon di abaykan. See you jumpaa... Dadaaa. Goguuu "\(˚з˚)/"

Sabtu, 22 Desember 2012

Hadiah Sederhana di Hari Ibu




        Hey... selamat hari minggu yah semua??
   
 Berhubung ini masih hangat-hangatnya memperingati hari Ibu. Kali ini saya akan berbagi sedikit     tentang coretan saya di hari Ibu kemarin.

      Ibu memang pahlawati terhebat sejagad raya dunia akhirat dah pokoknya. Kalian harus bersyukur loh masih mempunyai Ibu yang selalu menyayangi kalian. Yah, meskipun terkadang rasa kasih sayang mereka sedikit salah nyampeknya ke kita. Sering kali kita merasa tidak adil dengan perlakuan Ibu terhadap kita, namun itu salah satu aplikasi rasa sayang mereka. Jadi bagi kalian yang nantinya di perlakukan berbeda, coba kalian  tanamkan pikiran yang baik tentang Ibu. Dan jangan pernah sedikit pun mempunyai niatan untuk membenci seorang Ibu.
        
        Kalian semua harus bersyukur karena masih bisa mempunyai sosok Ibu, sedangkan aku?? cuma punya  Umi, hehe.
sebenarnya saya juga mempunyai beberapa Ibu sih, tapi di sekolah.:D
     
       Perlu kalian tau nih, Umi saya ini merupakan malaikat suci dari surga yang dikirim Tuhan untuk menyehatkan dan mempuyengkan pikiran saya. Terkadang memang Umi saya ini berkelakuan sangat aneh dan bikin gemes. Hal-hal seperti inilah yang membuat saya tidak bisa jauh dari sosok Umi. 
       
       Berbicara tentang hari Ibu yang kebetulan jatuh pada kemarin tanggal 22-12-12. Sebenarnya saya hampir lupa dengan tanggal istimewa ini, untung saja ada salah satu teman yang berkenan dengan sabar megingatkan saya kembali. Terima kasih untuk teman sekaligus kakak saya yang jauh disana. *usap ingus*
      
      Karena sudah mengetahui dengan pasti bahwa kemarin itu hari  Ibu, semalaman saya pun sudah menyusun beberapa rencana untuk memberi kejutan kepada Umi. Namun hasilnya N I H I L! saya tak mendapatkan ide apapun. -__-"
      Pagi harinya, dengan kondisi badan yang masih mengantuk saya terpaksa harus segera membantu Umi memasak. Dikarenakan tidak sekolah, seperti biasa setelah bangun tidur saya hanya mencuci muka dan menggosok gigi saja, tanpa disertai mandi.

     Sarapan pun sudah siap. Karena Abah dan Umi pagi itu harus kerumah sakit menjenguk saudara, tinggal-lah saya dan adek di meja makan.
      Dengan memasukkan butir per-butir nasi ke mulut imut saya, ada sedikit perbincangan dengan adek yang sudah kece dengan seragam sekolahnya. "eh dek, tau kan sekarang hari apa??" Tanyaku dengan sedikit menoleh ke arah adek yang berada tepat di sebelah kananku.
      "hari sabtu kan kak?" jawabnya enteng tanpa mempedulikan kehadiranku yang mulai mengkerutkan jidat.
      "ih, adeeeek!!! sekarang itu hari Ibu loh, masa gak tau sih?" ketusku greget.
      "oh itu, bilang dong kak. Iyah adek tau lah. Tadi bangun tidur adek udah ngucapin ke Umi kok." jawabnya dengan nada pamer menoleh kedepan muka ku.
      "wa wa, kamu kok udah duluan sih?? ah, gak kompak nih." dorongku pelan ke badan adek dengan lengan sebelah kananku, sehingga adek sedikit tergeser dari tempat duduknya.
      "yah, kakak kemarin gak bilang sih." kembalinya adek mengunyah makanannya.
     "eh eh, ini kan hari spesial ya?  ngasih sesuatu ke Umi yuk? bikin kejutan kecil-kecilan gitu lah. Gimana?" tawarku semangat.
     "kejutan?? kejutan apa kak? dilempar tepung sama telur gitu ya?? kayak kakak waktu ulang tahun kemarin." dengan wajah polos yang entah angin apa terlintas dipikirannya, sehingga mempunyai ide seperti itu. "waduh, yah enggak gitu juga kali DEEK.!" kali ini saya tidak dapat membendung rasa greget lagi, sehingga tarikan lembut tangan saya mendarat di telinga adek.
     "du duuuh, iya ya ampun kak ampuun." di elusnya telinga yang nampak merah itu. "yah, terserah kakak aja lah. aku mau berangkat dulu." diteguknya segelas air meneral dan mencangklung tas ransel yang memang sudah berada disampingnya.

       Setelah selesai sarapan, seperti biasa saya melanjutkan kegiatan dengan menonton TV. Tak lama kemudian, ternyata Umi sudah pulang berkunjung ke rumah sakit yang memang jaraknya cukup dekat dengan rumah. Saya buru-buru kebelakang menemui Umi yang ternyata ada di dapur membuatkan kopi untuk Abah. Langsung saja dengan sopan saya menduduki meja kecil yang berada didekat kulkas sambil memakan sepotong mangga.
       "mi, sekarang hari ibu loh?" tanyaku memberi kode.
       "iyah, tapi kan bukan hari Umi??" ketus Umi ngledek.
       "yaelah, Beda nama aja. Lagian Umi kan juga Ibu-Ibu." tetap dengan kunyahanku yang menghacurkan mangga-mangga itu.
       "iyah masa, kamu punya dua bapak bapak." toleh Umi kebelakang sedikit seram.
       "hehee.. Iyah janganlah, serem entar. Oh ya mi, aku mau ngomong loh." beranjak dari tempat duduk yang sebenarnya tak layak untuk diduduki, saya pun seketika memeluk Umi. "selamat hari Ibu yah Umi, aku sayang Umi loh. Jangan bosan bawel yah mi. Oh ya, satu lagi. Jangan suka ngancem nurunin uang saku yah. hehe"
        Tanpa ada kata satu pun terucap dari sudut gelombang suara Umi, dengan melepas pelukanku tiba-tiba tangan lentik Umi mendarat di jidatku, dan terjitaklah kepala unyuku. "lah?? kok?? Umi ini gimana sih??" tertera wajah bertanya dan kecewa karena gagal sosweet. :(
        "kamu itu loh, seharusnya moment seperti ini itu diwarnai dengan keharuan. lah kamu? malah  ngelawak." jelas Umi dengan lirikan badai membahana.
         Dan sedikit jeda waktu Umi berbalik kembali meneruskan mengaduk kopi dengan wajah cengengesan halilintar.
         "ya Alloh U M I....!!! Ini udah nyoba sedih lo, sia sia kan jadinya? seharusnya Umi terharu dikit kek. eh ini Umi malah menggagalkan niat suciku. -___-." terlipatnya kedua tanganku didepan dada yang mengisyaratkan bahwa saya saat itu benar-benar merasakan apa itu nama keGAGALAN! *usap ingus*
         "oh, jadi itu tadi??  Mangkanya kamu bilang dong. hehehe"
         "Umi juga sayang kamu kok, jangan bandel yah? makasih usaha sosweetnya!hehe " diraihnya kepala dan mencium kening saya. Yah, kali ini lumayan sosweet sih. Meskipun bagi saya ini keGAGALAN. *nangis dipojokan*

        Yah, setelah insiden itu, saya melanjutkan bermolek ria didepan TV. Namun kali ini saya tidak bisa berlama-lama. Karena hari ini di sekolah ada pengambilan raport oleh wali kelas, dan mau tidak mau saya harus menghantarkan malaikat gede saya ini. 
        
        Lirikan jam dinding yang sudah menunjukan angka 07.30 membuat saya sadar bahwa saya sejauh ini belum mandi. Sedikit panik untuk mematikan TV diruang tengah. Saya pun segera bergegas menuju kamar mandi, sebelum nantinya Umi membakar kamar mandi itu karena keberadaan saya seperti orang semedi ketika mandi.
        Dengan senandungan nada-nada indah ala artis kamar mandi saya begitu menikmati ruangan segar itu. Namun tiba-tiba ada suara petir yang cetar ketika hujan badai. Setelah saya tersadar dari kenikmatan mandi, ternyata suara petir itu berasal dari pintu kamar mandi yang di gedor-gedor Umi layaknya rentenir mau menagih hutang.
       " R Y N.....!!! BISA LEBIH CEPET DIKIT GAK MANDINYA?? LAMA BANGET YAH?? UDAH SIANG INI! " mungkin jika dituliskan sepeti itu nada suara Umi yang sangat menggema menerobos dinding dinding kamar mandi.
      "hah? iyah mi iyah, bentar lagi selesai kok." saya pun menuruti kemauan Umi dan segera menyelesaikan ritual mandi saya.
       Segeralah saya bergegas berganti pakaian. Dengan seragam yang diiringi jaket biru muda dan tas kecil melingkar ditubuh saya, berjalanlah menuju ruang belakang rumah yang terlihat Umi sedang duduk santai.
       "lah?? Umi kok belum siap siap?" tanyaku heran.
       "eh, ternyata tadi Umi salah liat. Undangannya jam 09.30 Ryn. hehe, Maaf yah?" dengan wajah polos tak berdosa Umi mringis begitu saja didepanku.

        Ini kok jadi saya yang dikerjain Umi sih ya?? kan sekarang hari istimewanya Umi. Kalau teman-teman ulang tahun gitu kan pasti dikerjain seperti ini. Padahal sekarang saya kan gak ulang tahun loh Umi...!!!! (º̩̩́Дº̩̩̀)

       "jadi Umi salah liat? terus tadi ngapain gedor-gedor U M I...!!!!  Щ(º̩̩̀Дº̩̩̀щ) " sekarang nampaknya saya benar-benar dikerjain Umi nih(tegok kanan kiri), atau jangan-jangan saya ada di acara TV nih. (berusaha mencari kamera). Ternyata saya di acara kena deh........................!!! 
jiaaah....!!! -____-"

        Yah, begitulah sosok Umi yang sangat saya banggakan pemirsa. Tapi meskipun Umi saya ini sedikit resek, tapi perjuangannya itu sangat manteb loh. Terkadang saya berfikir, kapan saya bisa memberikan sesuatu yang sederhana untuk membahagiakan Umi. Tentunya saya belum bisa memberikan sesuatu yang sangat waaaah, terlebih disini posisi saya masih seorang pelajar yang hanya bisa memberikan kebanggaan dari prestasi-prestasi saya di sekolah.
        Berhubung hari Ibu ini bertepatan dengan hari pembagian hasil belajar saya selama satu semester ke belakang. Saya harap dengan hasil yang tidak mengecewakan nanti, dapat menjadi hadiah sederhana yang dapat saya berikan di hari Ibu tahun ini. 

        Kekonyolan Umi saya hari itu tidak berhenti sampai disini saja loh, masih ada banyak lagi lainnya. 
        Nah, setelah sesampainya di sekolah. Kami pun menuju tempat yang dimana seperti biasa, pembagian raport dilaksanakan di kelas masing-masing. Namun sesampainya di kelas tidak ada satupun makhluk kasar ciptaan Tuhan berkeliaran di sana. 

       "lah mi, kok gak ada orang mi?" tengokku menyelusuri seluruh sudut kelas. Namun Umi sepertinya menatap ke arah lain. "nah, itu kok banyak orang jalan ke arah sana Ryn?" tunjuk Umi ke arah segerombolan wali murid yang menuju Aula belakang sekolah. 
       Tanpa basa-basi kami segera bergegas menuju Aula. Terlihat di pintu  masuk ada beberapa guru menjadi penerima tamu undangan, dan kemudian mengarahkan wali murid  untuk mengisi daftar hadir. Setelah Umi mengisi daftar itu, tiba-tiba Umi menghampiriku yang duduk bersama kedua temanku di bawah pohon dekat dengan Aula.
       "ayok pulang aja Ryn?" ajak Umi yang sedikit mengherankan.
       "lah? kok cepet banget mi? emang didalem ngapain?" tanyaku bijak.
       "ternyata bukan pembagian raport, tapi di dalam itu cuma  pembagian rapat." jelas Umi sedikit mirip dengan lawakan.
        "UMI KU SAYANG, pembagian raportnya nanti setelah rapat lah. Masa iyah mau pulang? udah masuk aja yuk? gak usah didengerin kalau emang bikin ngantuk" bimbingku Umi berjalan menuju Aula.

        Memang Umi saya ini sedikit tidak nyaman dengan hal yang berbau rapat dan sejenisnya, jadi jangan kaget kalau ada cerita konyol seperti ini tentang Umi saya.
        Sekitar satu jam sudah rapat itu berjalan. Jantung pun makin tidak tentu denyutannya, yang layak menunggu hadiah besar dalam hidup ini. Suara gemuruh para wali murid nampaknya mulai terdengar dari arah pintu keluar ruang Aula belakang.
        Satu per satu wali murid memasuki kelas yang sudah disediakan sebagai tempat pembagian raport. Namun dengan jeda waktu yang cukup lama (maklum jam Indonesia), wali kelas tak kunjung datang. Saya dan beberapa teman memutuskan untuk menjemput di kantor guru. Ketika ditengah perjalanan, terlihat ketua kelas XII IPA 2 (selaku kelas saya saat ini) membawa tumpukan benda suci yang berwarna hijau itu melewati jalanan coridor sekolah yang menuju ke kelas. 

saya sempat mengambil gambarnya, sungguh wajah bijaksana ketua kelas saya ini. *batuk bangga*

                                                                                        
     Kebayang gimana rasa deg-degan saya saat melihat tumpukan benda suci hijau itu, tapi saran saya mending gak usah di bayangkan. Karena saya yakin yang ada dibenak kalian itu adalah ke-alayan.-___-"




     Dan sesampainya dikelas. Seperti biasa, Wali kelas melakukan beberapa ritual suci yang memang harus dilakukan sebelum membagikan benda suci itu.
     Entah apa yang dibicarakan antara kedua Wali ini (eh bukan wali band loh ya? -__-"). Namun dengan penasarannya saya juga mengambil gambar dari sela sela jendela yang berada diluar kelas. 

 
 
 
kurang lebih seperti itu suasana kelas saya.
          Perhatikan arah panah, itu dia malaikat gede saya yang paling tercinta. Entah kenapa tumben memilih tempat duduk didepan. Dari raut wajahnya sih sungguh sangat serius menantikan hadiah terindah di hari Ibu ini. Semoga saja hasilnya tidak mengecewakan. Amiiin...

         Doa dan mantrapun saya ucapkan, rasa acakadut ini melimpah ruah tak karuan. Satu persatu Wali murid keluar dengan senyum lebar, bak ketimpa rejeki triliunan rupiah (hesteg alay). 

        Namun tak lama kemudian Umi keluar dengan membawa kitab suci hijau ditangan kanannya. Nampak senyum kebahagiaan yang terlihat disudut-sudut bibir Umi. Tidak demikian dengan saya yang masih di beri harapan palsu dengan senyuman Umi itu. Yah, kali aja Umi acting lagi. 

       Tiba-tiba Umi meraih lagi jidat saya, namun kali ini tidak untuk dijitak lagi loh ya. Kali  ini terasa belaian lembut kasih sayang yang diberikan sosok malaikat pilihan surga yang diberikan pada hidup saya. Saya tak berfikir panjang, langsung saja saya ambil kitab hijau itu dari tangan Umi.         
       Dan... Woooo!!!! spontan saya peluk Umi dengan teriak kebanggaan. Yah, meskipun peringkatnya tidak sehebat punya kalian. Namun saya bisa masuk sepuluh besar dengan kategori salah satu siswa beruntung yang dapat mendapatkan kelas istimewa dengan anak-anak olimpiade didalamnya. Ini kebanggaan tersindiri bagi saya. *senyum lebar*
         "Umi, hanya ini hadiah yang bisa Ryni berikan untuk Umi." Ucapku bangga, namun Umi tak merespon apapun. Cukup dengan senyum bangganya itu sudah membuktikan bahwa Umi bahagia dengan hadiah ini.
         "oh ya, karena hasilnya tidak mengecewakan, sekarang Umi mau mentraktir kamu bakso? oke?" ajak Umi penuh semangat.
         "jiaah..!!!1. Umi.....!!!!, Ryni kan gak doyan BAKSO...!!!Щ(º̩̩̀Дº̩̩̀щ) tega banget sihh!!!." rengekku tak setuju dengan ajakan Umi.
          "yah, mangkanya kamu gak suka itu, jadi Umi ajak. hehehe"
          "Udah lah ikut aja, kan sekarang harinya Umi?" paksa umi.
          "iyah ini harinya Umi dah pokonya. -___-"

      Kelihatanya memang hari itu Umi sengaja ngerjain saya deh, tapi tak apa lah, setahun sekali juga. Dan teganya setelah berada di warung bakso kesukan Umi, saya tidak boleh memakan apa-apa. Memang saat ini tenggorokan saya tidak sehat seperti biasanya. Saya disini hanya sebagai penonton yang melihat Umi saya melahap makanan kesukaanya itu yang sekaligus makanan phobia saya.


 













Nampak wajah kenyang Umi yang keluar dari kasir. 
      Setelah ini, kami pun pulang.

          Yah, beginilah hari Ibu yang bisa di bilang sangat konyol yang terjadi begitu saja. Namun saya bangga dengan kado istimewa saya yang setidaknya membuat senyum indah sang malaikat hidup saya. Hari itu saya merasakan begitu sangat berarti hidup saya. Karena hanya Umi orang yang ingin saya bahagiakan. 
              Saya hanya butuh senyum bahagia itu yang selalu bisa saya lihat setiap membuka dan menutup mata. Meskipun tidak ada yang tau tinggal berapa lama lagi aku bisa melihat sosok Umi.
    
    Dan kalian..!!! (nunjuk satu satu) 
   Sampai kapan  kalian harus menunggu?  sampai kapan membuat Ibu kalian menunggu? sedangkan kalian tidak tahu berapa lama Ibu kalian dapat tenang menunggu kalian. 
Bergegaslah, capailah harapan dan kebahagian Ibu. Semangat untuk kebahagiaan malaikatmu yang memang dihadirkan untuk menunggu kamu menjadi orang hebat.

 

Goguuuuu.... !!!!!!!!

HAPPY UMI'S DAY.....!!! \(´`)/

Selamat dan Sucses meraih kebahagiaan Ibumu Sahabat muda ku. :)